DIALEKTIKA BUDAYA DENGAN AGAMA KATOLIK
Kata Kunci:
DIALEKTIKA BUDAYA DENGAN AGAMA KATOLIKSinopsis
Buku ini berfokus pada budaya Dayak yang dikaitkan dengan Agama Katolik di Kalimantan Barat dalam konteks pengaruhnya . Gaya hidup masyarakat Dayak diwarnai dengan perpaduan antara beragama secara Katolik namun juga melaksanakan ritual Budayanya. Hal ini berdasarkan sudut pandang kearifan tradisional yang diwariskan selama berabad-abad. Masyarakat Dayak dalam bertani misalnya menganut praktik tradisional berdasarkan penanggalan alam dan kearifan leluhur, namun dalam implementasinya hampir selalu melibatkan kehadiran gereja. Perpaduan ini menunjukkan keterbukaan mereka terhadap teknologi baru dengan tetap berpegang pada kepercayaan nenek moyang yang mengakar dalam budaya mereka. Oleh karena itu, dialektika akal dan spiritualitas bekerja sama mempengaruhi gaya hidup dan menjunjung keharmonisan masyarakat Dayak. Gereja Katolik telah menjalin hubungan jangka panjang dengan masyarakat Dayak di Kalimantan Barat, yang berlangsung lebih dari seratus tahun dan menciptakan ikatan yang langgeng. Sebagaimana tertulis dalam Yohanes 4:1, menekankan pentingnya menguji setiap manifestasi spiritual untuk memastikan apakah mereka berasal dari Allah. Gereja Katolik mengajarkan bahwa tidak semua fenomena mistik atau spiritual dapat diterima begitu saja; mereka harus diuji berdasarkan kebenaran iman Katolik. Dokumen Gereja Gaudium et Spes (No. 53-56), Gereja menegaskan pentingnya menghargai dan mengembangkan kebudayaan dalam terang iman Kristiani. Gereja mendukung budaya yang memperkaya kehidupan manusia dan menegaskan bahwa budaya harus dapat mendekatkan manusia kepada Allah, sambil memperingatkan terhadap bentuk-bentuk budaya yang dapat menjauhkan manusia dari-Nya atau mengarah pada takhayul.
Literatur antropologi klasik juga cendrung memotret Dayak sebagai kelompok yang eksotik dan unik, yang bercirikan kebiasaan berburu kepala (Mengayau), tinggal dirumah-rumah panjang, animisme dan gaya hidup nomadik. Dayak juga digambarkan sebagai sebuah entitas lain yang terasing tak tersentuh peradaban dan kebal dari perubahan yang membedakan mereka dengan orang-orang pada umumnya. Nah di buku ini coba disampaikan bahwa orang Dayak telah bertransformasi ke tampilan yang modern sebagaimana suku lainnya dan hal ini sebagai bentuk dari pergumulannya dengan Gereja Katolik. Pergumulan dialektika tersebut menghasilkan kearifann lokal Dayak.
Kearifan budaya orang Dayak yang mengajarkan tentang nilai-nilai cinta kasih terhadap sesama, tidak ada perbedaan perlakuan antara manusia/kelompok/golongan satu dengan lainnya. Orang Dayak sangat menghormati adat istiadat nenek moyangnya. Kepatuhan terhadap adat istiadat, menyangkut aspek religius, sosial, dan ekonomi. Dalam pandangan mereka masyarakat yang menjunjung tinggi adat istiadat adalah masyarakat yang beradab, dan masyarakat yang tidak menjunjung tinggi adat istiadat adalah masyarakat yang tidak beradab dan dianggap sama dengan binatang. Orang Dayak sangat menghormati tamu atau orang asing yang bertandang ke kampungnya dengan memberikan pelayanan yang baik. Orang Dayak tidak mau mengganggu orang lain, jika orang tersebut tidak mengganggu kehidupan mereka
Bab
-
KATA PENGANTAR
-
DAFTAR ISI
-
BAB 1 PENDAHULUAN
-
BAB 2 TEORI TEORI BUDAYA
-
BAB 3 BENTUK DIALEKTIKA BUDAYA DAYAK DI ENTIKONG
-
BAB 4 AGAMA KATOLIK DAN DIALEKTIKA BUDAYA DAYAK DI ENTIKONG
-
BAB 5 EPILOG
-
DAFTAR PUSTAKA
-
PROFIL PENULIS
Downloads
Referensi
Abdullah, Irwan, dkk. 2008. Dialektika Teks Suci Agama Strukturasi Makna Agama dalam Kehidupan Masyarakat. Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana UGM.
Abdullah, Irwan, dkk. 2008. Agama dan Kerarifan Lokal dalam Tantangan Global. Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana UGM
Abdullah, Irwan. 2009. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta:Sekolah Pascasarjana UGM.
Abdullah, Irwan. 2009. Metode Penelitian Kualitatif (Makalah Seminar). Pontianak: Universitas Tanjungpura Pontianak.
Abdullah, Irwan. 2009. Menulis Itu Gampang! Kiat-kiat Penulisan Karya Ilmiah (Makalah). Pontianak: Universitas Tanjungpura Pontianak.
Abdullah, Irwan. 2009. Kiat Penyusunan Proposal Penelitian. (Makalah). Pontianak: Universitas Tanjungpura Pontianak.
Ada, John Liku. 2006. Dialog antara Iman dan Budaya. Jakarta: Komisi Teologi KWI
Ahimsa-Putra, Heddy Shri, 2009, Dari Plural ke Multikultural, Makalah, Yogyakarta 12 Agustus 2009
Alloy, Sujarni, dkk. 2008. Mozaik Dayak Keberagaman Subsuku dan Bahasa Dayak di Kalimantan Barat. Pontianak: Dayakologi.
Alqadrie, Syarif Ibrahim, 2008, Migrasi/transmigrasi, Pluralisme, Multikulturalisme dan Potensi Konflik di Kalimantan barat, (Makalah), Pontianak 24-27 November 2008.
Alqadrie, Syarif Ibrahim, 2008-a, Identitas Budaya, Identifikasi Etnis dan Keagamaan, Kesadaran Etnis, dan Hipotesis Kekerasan 2020-an di Kalimantan Barat, (Makalah) Bogor 9-12 Desember 2008.
Alqadrie, Syarif Ibrahim, 2008-b, Faktor-faktor Sosial, Budaya, Ekonomi dan Politik Dalam hubungan Etnis di Kalimantan Barat (Makalah), Singkawang 31 Mei 2008.
Alqadrie, Syarif Ibrahim,, 2008-c, Potensi dan Dinamika Kebudayaan: Konstruksi dan fakta Sosial, Sistem Nilai, Identitas dan Perspektif Budaya. (Makalah), Pontianak 25-27 Agustus 2008.
Alqadrie, Syarif Ibrahim,2008-d, Matahari Akan Terbit di Barat, Pontianak:YICKB.
Alqadrie, Syarif Ibrahim,2009, Kearifan Setempat (Local Wisdom) dan Multikulturalisme dalam mewujudkan Kerukunan Umat Beragama, (Makalah), Singkawang 30 Juni 2009.
Andasputra, Nico. 1990. Manusia Dayak dalam Krisis Kebudayaan. Pontianak:Bulletin Informasi Pengembangan.
Andasputra, Nico. 1997. Mencermati Dayak Kanayatn. Pontianak: Institut of Dayakology Research and Development (IDRD)
Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka Cipta.
Aryani, Christriati. 1993. Pantak dan Hubungannya dalam Kehidupan dan Kepercayaan Masyarakat Dayak Ribun (Laporan Penelitian). Pontianak: BKSNT.
Bagus, Lorens, 2002, Kamus Filsafat, Jakarta: Gramedia
Bamba, John. 1995. Impacts of Logging Concessions and Plantation Projects. Pontianak: IDRD.
Banawiratma, J.B., dkk. 1995. Umat Katolik Indonesia dan Wawasan Kebangsaan. Yogyakarta: Kanisius.
Black, James A & Dean J. Champion. 1992. Methods and Issues in Social Research (Terjemahan: E. Koswara). Bandung: Eresco.
Bogdan C. Robert dan Biklen Sarinkopp. 1990. Riset Kualitatif untuk Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.
Bogdan, Robert dan Steven J. Taylor. 1992. Introduction to Qualitative Research Methods (Terjemahan Arief Furchan). Surabaya: Usaha Nasional.
Brannen, Julia. 2005. Memadu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. (Terjemahan: H. Nuktah Arfawie Kurde). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Budimansyah, Dasim. 2008. PKN dan Masyarakat Multikultural. Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI.
Bumbun, Hieronymus. 1980. Kenangan 75 Tahun Mandirinya Gereja Katolik di Kalimantan Barat. Pontianak: Keuskupan Agung Pontianak.
Chan, Sam M. 2008. Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah. Jakarta: PT Rajagrafindo Perkasa.
Cholil, Suhadi. 2008. Resonansi Dialog Agama dan Budaya. Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana UGM.
Coomans, Mikhail. 1987. Manusia Daya Dahulu, Sekarang, Masa Depan. Jakarta: Gramedia.
Crapps, Robert W. 1994. Perkembangan Kepribadian dan Keagamaan. Yogyakarta: Kanisius.
Danandjaja, James. 1984. Folklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Grafiti Pers.
Danandjaja, James. 1998. Antropologi Pasikologi, Teori, Metode, dan Sejarah Perkembangannya. Jakarta: Rajawali Pers.
Depdikbud. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Djuweng, Stepanus (ed.) 1996. Manusia Dayak Orang Kecil yang Terperangkap Modernisasi. Pontianak: IDRD.
Effendy, Chairil. 1997. Teknik Analisis Penelitian kualitatif. (Makalah
Seminar). Pontianak: UNTAN.
Florus, paulus, dkk (ed.) 1994. Kebudayaan Dayak Aktualisasi dan Transformasi. Jakarta: Gramedia.
Hardjana, AM. 1993. Penghayatan Agama: Yang Otentik dan Tidak Otentik.Yogyakarta: Kanisius.
Hefner, Robert W. 2007. Politik Multikulturalisme Menggugat Realitas Kebangsaan. Yogyakarta: Kanisius.
Hutomo, Suripan sadi.1991. Mutiara yang Terlupakan Pengantar Studi Sastra Lisan. Surabaya: HISKI.
Ibrahim, Abd. Syukur. 1985. The Discovery of Grounded Theory (Penemuan Teori Grounded). Surabaya: Usaha Nasional.
Jacobs, Tom. 2002. Paham Allah dalam Filsafat, Agama-agama, dan Teologi. Yogyakarta: Kanisius.
Keene, Michael. 2006. Agama-agama Dunia. Yogyakarta: Kanisius.
Krippendorff, Klaus. 1981. Content Analysis An Introduction to Its
Methodology. London: sage Publications Ltd.
Kristianus, dkk, 2005. Membangun relasi etnik. Pontianak. YPB-Cordaid
Kristianus, 2009. Orang Dayak dan Madura di Sebangki, Pontianak. YPB-Cordaid.
Kristianus, 2010. Menemukan Jalan Transformasi Konflik, Pontianak. YPB- Cordaid.
Kusni, JJ. 1984. Dayak Membangun. Jakarta: Tanpa Nama Penerbit.
KWI. 1989. The Chatholic Church in Indonesia. Jakarta: KWI
Lontaan, J.U. 1975. Sejarah Hukum Adat dan Adat-istiadat Kalimantan Barat. Kalimantan Barat: Pemda Kalbar.
Madrah T. Dalmasius dan Karaakng. 1997. Tempuutn: Mitos Dayak Benuaq dan Tunjung. Jakarta: Puspa Swara dan yayasan Rio Tinto.
Mahardjana, Agus M. 2005. Religiositas Agama dan Spiritualitas. Yogyakarta: Kanisius.
Makagansa, H.R. 2008. 2008. Tantangan Pemekaran Daerah. Yogyakarta: Puspa.
Meligun, P. Dionisius. 1992. Hukum Adat Perkawinan Dayak Mualang. Sanggau: Keuskupan Agung Sanggau.
Muhadjir, Noeng. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi IV). Yogyakarta: Rake Sarasin.
Moleong, J. Lexy. 1988. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Depdikbud.
Nieuwenhuis, Anton W. 1994. Di Pedalaman Borneo Perjalanan dari Pontianak ke Samarinda 1894. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Nordholt, Henk Schulte. 2007. Politik Lokal di Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Nurcahyani, Listyawati. 2003. Kearifan Tradisional Suku Dayak dalam Pelestarian Alam. Pontianak: LPSER.
Olrik, Axel. 1992. Principles for Oral Narative Research. Bloomington: Indiana University Press.
Palmer, Richard E. 2005. Hermeneutika. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Parekh, Bhiku. 2008. Rethinking Multiculturalism Keberagaman Budaya dan Teori Politik. Yogyakarta: Kanisius.
Peters, George W. 2002. Teologi Pertumbuhan Gereja. Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas.
Petebang, Edi V, dkk. 2008. Muatan Lokal Pendidikan Multikultur Kalimantan Barat. Pontianak: Institut Dayakologi.
Poespoprodjo. W. 1987. Interpretasi. Bandung: Remaja Karya.
Putra, Nico Andas, dkk. 1999. Sisi Gelap Kalimantan Barat Perseteruan Etnis Dayak – Madura 1997. Pontianak: IDRD.
Rahmawati, Neni Puji Nur. 2007. Suku Dayak di Kabupaten Pontianak Provinsi Kalimantan Barat. Pontianak: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.
Riwut, Tjilik. 1993. Kalimantan Membangun Alam dan Kebudayaan. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Ruck, Anne. 2003. Sejarah Gereja Asia. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Salim, Agus. 2001. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Sastrowardoyo, Pandil. 1983/1984. Upacara Tradisional yang Berkaitan dengan Peristiwa Alam dan Kepercayaan Daerah Kalimantan Barat.Pontianak: Depdikbud.
Schadee, M.C. 1979. Kepercayaan Suku Dayak di Tanah Landak dan Tayan. Jakarta: Yayasan Idayu.
Sedyawati, Edi. 2008. Keindonesiaan dalam Budaya. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.
Sidang Agung KWI. 1996. Pedoman Gereja Katolik Indonesia. Jakarta: KWI.
Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES
Subagya, Rahmat. 1976. Kepercayaan dan Agama. Yogyakarta: Kanisius.
Sudjana, Nana dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.
Sugiharto, I. Bambang. 2000. Wajah Baru Etika dan Agama. Yogyakarta: Kanisius.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:Alfabeta.
Suhardono, Edy. 2001. Panorama Survey. Jakarta: Gramedia.
Suparlan, Parsudi, 2002, Menuju Masyarakat Indonesia Yang Multikultural, Makalah, Bali 16-21 juli 2002.
Strauss, Anselm dan Juliet Corbin. 2003. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Strauss, Claude Levi. 1997. Mitos, Dukun, dan Sihir. Yogyakarta: Kanisius.
Tarigan, Jacobus. 2007. Religiositas Agama dan Gereja Katolik. Jakarta: Grasindo.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Umberan, Musni. 1996. Konsep Pemujaan Masyarakat Dayak terhadap TuhanYang Maha Esa. Pontianak: Depdikbud.
Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. 2000. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.
Warnaen, 2002, Konflik Etnis di Kalimantan Barat, Laporan Penelitian.
Yaqin, M. Ainul. 2005. Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pilar Media.
Yeremias. 1997. Sebuah Permenungan dan Refleksi Kerusuhan Etnis di
Kabupaten Pontianak. Menjalin: Paroki Mempawah Hulu.
