EKSPRESI ESTETIS: Kesenian-Kesenian Tradisional
Kata Kunci:
kesenian tradisional, budaya indonesiaSinopsis
Kesenian tradisional dengan kekhasannya, merupakan bagian inhern dari kebudayaan kita, oleh karena itu sangat potensial untuk kita jadikan tameng dalam menghadapi disparitas ekstrem, globalisasi yang kian ambigu. Muatan keluhuran yang esensial dari kesenian tradisional, lengkap dengan sifat fleksibelitasnya yang otonom, memberikan ruang yang nyaman untuk disinggahi sebagai ruang dimensi kehidupan, baik sebagai individu maupun sebagai bangsa. Di lain sisi kebudayaan sangat bersifat multidimensi, oleh karenanya segala aspek yang terkandung didalamnya, menawarkan suatu kekuatan prestigious internal, yang dapat dijadikan lentera untuk menangkal kepiluan efek modernitas.
Pengingkaran kebudayaan yang terjadi tanpa kita sadari, bahkan patut dicurigai sebagai biang keladi tersumbatnya perkembangan Pendidikan, yang merupakan entitas dari kebudayaan. Maka entitas lain dari kebudayaan yang dipilih untuk menguatkan Pendidikan, mestinya merujuk pada kriteria yang tidak hanya mengantongi aspek keluhuran saja, tetapi bersifat terbuka dan fleksibel. Oleh karena itu, legesi penguatan Pendidikan yang berorientasi pada kebudayaan, harus diimbangi dengan penggalian kesenian secara mumpuni. Dari padanya muncul rasa optimis, seperti halnya rasa optimisme saya pada kesetiaan “Matahari yang terbit dan tengelam, tepat pada waktunya” serta kesetiaan “embun yang selalu menyambangi rerumputan, diwaktu fajar”. Penggalian potensi-potensi yang ada pada kesenian tradisional, mestinya mampu mengantarkan manusia mencapai puncak antroposentris yang sejati.
Buku “Ekspresi Estetis: Kesenian-Kesenian Tradisional” merupakan usaha kecil penulis dalam merepresentasikan rasa optimismenya, akan seni tradisonal. Dari lima bab yang penulis sajikan, berisi simposium yang secara garis besar berkait dengan kesenian tradisional, khususnya beberapa jenis kesenian khas yang hidup dan berkembang di Brebes. Selain merepresentasikan rasa optimisme, kehadiran buku kecil ini juga sebagai media provokasi penulis, untuk terus meyuarakan pentingnya sikap apresiasi terhadap kearifan lokal. Ahirkalam, jangan sampai kita menjadi generasi yang mengalami dua kali kegagalan: 1. Menjadi generasi merugi, karena tidak dapat menyaksikan kesenian-kesenian tradisionalnya, 2. Menjadi generasi merugi, karena tidak mengetahui dan memahami kesenian-kesenian tradisional yang kita miliki.
Bab
-
KATA PENGANTAR
-
DAFTAR ISI
-
INTISARI
-
BAB 1 - Pendahuluan
-
BAB 2 - Persoalan Interes, & Disiniterestednees
-
BAB 3 - Seni Tradisi Dalam Perfektif
-
BAB 4 - Selayang Pandang Untuk Refleksi
-
DAFTAR GAMBAR
-
DAFTAR PUSTAKA
-
PROFIL PENULIS
Downloads
Referensi
Al-Gazali. (2015). Kerancuan Filsafat (Tahafut Al-Falasifah). Forum: Wirogunan, Mergangsan, Yogyakarta
Abd. Wahid. (2012). Korelasi Agama, Filsafat, dan Agama. Jurnal Subtatntia. Vol. 14, No.2, (pp224-231).
Achmad. S. M. (2022). Strategi Syiar Islam Melalui Seni Rebana (Studi Pada Grup Rebana Asy-Syarifiyyah Di Desa Panjang Wetan Pekalongan). Skripsi: Program Studi Komunikasi Dan Penyiaran Islam, Fakultas Ushuludin, Adab, dan Dakwah. Universitas Islam Negeri, K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
Adian. G. D. (2003). Martin Heidegger. Teraju. Jln. R.S. Fatmawati 12, Jakarta Selatan. Jakarta.
Bambang. S. (2013). Untuk Apa Seni. Bandung: Matahari
Bowo Laksono. (2017). Musik Rebana Terbang Kencer Sebagai Iringan Kesenian Tradisional Kuda Lumping. Skripsi, Jurusan Sentratasik Universitas Negeri Semarang.
_________. (2014). Filsafat Ilmu Dalam Lingkup Agama dan Kebudayaan, Peran Ilmu Dalam Pengembangan Agama, Peran Agama dan Pengembangan Ilmu. Jurnal Substantia. Vol. 14, No.2, (pp.1- 7).
Dian. R, & Nofroza. Y. (2019). Pola Tabuhan Musik Terbangan Di Kabupaten Ogan Ilir Sumatra Selatan. Jurnal Ekspresi Seni. Vol. 21, No. 1, Juni. (h. 56-66).
Djohan. (2009). Psikologi Musik. Best Publiser, Baciro: Yogyakarta.
Eroğlu, S. E. (2012). Values: Great challenge for construction of social structure with social institutions. International Journal of Human Sciences, 9(2), 82–90.
Elvandari. (2017). Sustem Pewarisan Sebagai Upaya Pelestaria Seni Tradisi. Jurnal Unesa, Vol. 3, No.1, (pp 93-104).
Fawarti, G. N. (2018). Aktualisasi Identitas Etnik Thionghoa Dalam Pertunjukan Liong Di Semarang. Jurnal Resital. Vol. 14, No (1).
Fitzerald. K. S. (2017). Dualitas Idealisme Dan Materialisme. Paper ECP “Philosophy of Mind” Fakultas Fisafat Universitas Parahyangan.
Galuh, P. (2013). Bentuk Pertunjukan Dan Nilai Estetis Kesenian Tradisional Terbang Kencer Baitussolikhin Di Desa Bumijawa Kecamatan Bumujawa, Kabupaten Tegal. Jurnal Asosiasi Pendidikan Sendratasik Indonesia, Vol.2, No (1).
Greg Soetomo. (2003). Krisis Seni Krisis Kesadaran. Kanisius: Jln Cempaka 9, Deresan Yogyakarta.
Hartono, Giranti, & Lestari. (2019). Pesona Tari Retno, Eksplorasi Budaya Lokal Yang Menginspirasi dan Berkarakter. Minartis Jurnal
Hazrat, Inayat. K. (2002). Ajaran Spiritual Sufi Besar, Hazrat Inayat Khan: Dimensi Mistik Musik dan Bunyi. Pustaka Sufi: Jln. Gejayan, Gg. Buntu II/5A Yogyakarta.
Himsyari, Y. (2014). Pemikiran Seni Karl Marx Dalam Pandangan Mikhail Liftschitz (Menelusuri Kesejatian Seni Bagi Kehidupan Manusia). Jurnal Al-Adyan, Vil 9, No (2).
Hospers. J. (1967). Problem Of Aesthetics. The Encyclopedia of
Huntington. S. (2003). Benturan Antara Peradaban: Dan Masa Depan Politik Dunia. Qalam. Jln. Kaliurang Km. 7,5: Yogyakarta.
Indra. G. P. (2018). Kesenian Burok Prasasti Di Desa Bojongsari Kecamatan Losari Kabupaten
Brebes: Kajian Fungsi dan Nilai Sosial. Jurnal Sendratasik Unnes. Vol.7, No.1, Juni. (pp1-8).
Ita. F., Asep. W, & Asti. T. L. (2019). Analisis Kesenian Terbang Genjring Pada Tradisi Cukur Rambut Bayi Di Kampung Kelapa Dua Desa MargaluyuKecamatan Manonjaya. Jurnal Pendidikan Seni, Vol. 2, No.(2), Desember, (pp 68-74).
I Wayan. A. G. (2022). Konsep, Fungsi, Dan Strategi Pembelajaran Seni Bagi Peserta Didik Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Vol. 1, No. 2, Januari. (h. 109-123).
Jaduk. I. (2019). Keanekaragaman Pengertian Yang Meliputi Ilmu Dan Seni. Tamumatra: Jurnal Seni Pertunjukan. Vol. 2, No. 1, Desember. (h. 1- 10).
Karim, A. (2013). Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad SAW. Diva Pres: Yogyakarta.
Kutha. N. R. (2010). Metodelogi Penelitian: Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Pustaka Pelajar. Jln. Celeban Timur UH III/548. Yogyakarta.
Milles, M.B, & Huberman. (1992).Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: Ui Pres.
Muhammad, Mufid. (2019). Analisis Hermeneutika- Semiotik Terhadap Kajian Keislaman Di Media Sosial. Jurnal Kordinat, Vol. 18, No. 2, Oktober, (pp 377-398).
Muthiya. A. M. (2021). The Borok Art From Cirebon: SymbolAnd Meanings. Journal Budaya Etnika, Vol.5, No.2, Desember. (pp123-135).
Olaf. S. (2016). Filsafat & Agama: Pendekatan Pada Ilmu-Ilmu Agama. PT. BPK Gunung Mulis: Jakarta.
P. A. Van Der Weij. (2018). Filsuf-Filsuf Besar Tentang Manusia. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Paulo Freire. (2017). Politik Pendidikan: Kebudayaan, Kekuasaan, dan Pembebeasan. Pustaka Pelajar Offset. Yogyakarta.
Peursen. (1976). Strategi Kebudayaan. Kanisius: Yogyakrta
Rahmawati, Kristina. (2012). Fungsi Tari Rego Dalam Upacara Vunja Pada To Kaili Sulawesi Tengah Dalam Joged. Jurnal Seni Tari Yogyakarta: Jurusan Seni Tari, FSP, ISI Yogyakarta, Vol. 4, No.2, (pp_).
Ricky, J. (2013). Apresiasi Masyarakat Terhadap Kesenian Burok Grup Pandawa Nada Di Desa Kemurang Wetan Kabupaten Brebes. Skripsi Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa Dan Seni UNNES.
Richard, E. P. (2022). Teori Interpretasi Dalam Pemikiran Schleiermacher, Dilthey, Heidegger, Dan Gadamer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rieza, A. (2013) Makna Simbol Nilai-Nilai Islami Dalam Kesenian Burok “Nada Buana” Di Desa Banjarlor, kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes. Jurnal Sendratasik Unnes. Vol.7, No.1
Rohani, Fenny. S. F, Mahdar. E, & Fahli. Z (2022). Metode Analisis Dialektika Hegel Untuk Meningkatkan Berfikir Kritis Dan Kreatif Siswa Dalam Pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial. Jurnal Tsaqifa Nusantara. Vol. 1, No. 1. (h. 29- 49).
Rombac. H. (1965). De Actualiteit Van De Wijsbebegeerte. Amsterdam
Sabarani, Robert. (2012). Kearifan Lokal: Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan. ALT: Jakarta.
Salad, Hamdy. (2000). Agama Seni: Refleksi Teologis Dalam Ruang Estetik. Yayasan Semesta. Yogyakarta.
Schilpp. P. A. (1951). The Philosophy Of Jhon Dewey. New York: Tudor Publishing Company.
Setyabudi, I. (2013). Paradok Struktural Jakob Soemardjo: Mengkaji Kearifan Budaya Lokal Indonesia. Bandung: Kelir.
Simon. P. T. (2016). Sebuah Studi Atas Filsafat: Sensualistik Feuerbach. Repository Driyarkara
Sindhunata. (1982). Dilema Usaha Manusia Rasional: Kritik Masyarakat Modern Oleh Marx Horxheimer Dalam Rangka Sekolah Frankfurt. Gramedia: Jakarta.
Siti. R. D. I. (2015). Paradigma Ilmu dan Agama Dalam Mencari Kebenaran (Hakiki) Dalam Penciptaan Alam Semesta. Prosiding Seminar Nasional, UMS.
Soedarsono. (1999). Metodelogi Penelitian: Seni Pertunjukan Dan Seni Rupa. Yogyakarta: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Soedarsono. (2010). Seni Pertunjukan Indonesia Di Era Globalisasi. Gadjah Mada Press University. Yogyakarta.
Soedarsono (2014). Metodelogi Penelitian Seni Pertunjukan Dan Seni Rupa. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Soemarjo. J. (2000). Filsafat Seni. ITB: Bandung
Soemardjo. J. (2006). Estetika Paradoks. Sunan Abu Press, STSI Bandung.
Soren Kierkegaard. (1939).______“Christian Discourses, And The Lilies Of The Field And The Birds Of The Air, And The Three Discourses At The Communion On Friday”. Oxford University Press.
______________. (1859). The Point Of View For My Work As An Author
Sudarmita. J. (1991). Filsafat Proses: Sebuah Pengantar Sistematik Filsafat Alfred North Whitehead. Kanisius. Jalan Cempaka 9, Deresan. Yogkarta.
Sulaiman. D. (2016). Imam Al-Ghazali: Tahafut Al-Falasifah (Kerancuan Para Filosof: Kitab Filsafat Klasik Paling Kontroversi. Marja: Ujung Berung, Bandung.
Sumartono. (2009). Sejarah Kebudayaan Indonesia: Seni Rupa Dan Desain. Jakarta: Rajawali Pres.
Supanggah. (2009). Bothekan Karawitan II: Garap. Pascasarjana, ISI Surakarta.
Suparno. (1997). Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Kanisius: Yogyakarta
Suryajaya, M. (2016). Sejarah Estetika: Era Klasik Sampai Kontemporer. Jakarta: Gang Kabel, Taman Samanan Indah
Teguh, Rahmanto. (2004). Pesan: Tinjuan Bahasa, Semiotika, dan Hermeneutik. Jurnal Mediator, Vol.5, No. 1(pp 29-37).
Tilaar. (2012). Perubahan Sosial dan Pendidikan: Pengantar Pedagogik Transformasi Untuk Indonesia. Asdi Mahasatya: Jakarta
Tim Penyempurnaan Penulisan Sejarah Brebes. (2006). Sejarah (Hari Jadi) Kabupaten Brebes.
Tjetjep. R. Rohidi. (2016). Pendidikan Seni: Isu dan Paradigma. Cipta Prima Nusantara. Semarang.
Tri Pujianto. (2012). Peranan Kesenian Rebana Wali Songo Sragen Dalam Strategi Dakwah KH. Mak’ruf Islamuddin. Jurnal Candi FKIP UNS, Vol.4, No.-, (h.1-16).
Waluyo, Bangja. (2007). Sosiologi Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat Untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. PT. Setia Purna Inves: Jakarta
Widiyanti. W, Wadiyo, & Sunarto. (2016). Madihin Rumi: Kreativitas Musik Dan Tindakan Sosial Dalam Penyajiannya. Journal of Arts Education, Vol. 5, No.2, Desember.
