BELAJAR AKTIF, BERMAKNA, DAN MENYENANGKAN: Ragam Kreativitas Pembelajaran Siswa di MI Persis Gandok
Kata Kunci:
belajar aktif, siswa MISinopsis
Pembelajaran yang aktif, bermakna, dan menyenangkan merupakan kunci dalam menciptakan pengalaman belajar yang berkesan bagi siswa. Buku ini menggambarkan bagaimana MI Persis Gandok menerapkan berbagai strategi kreatif dalam pembelajaran, mulai dari pendekatan berbasis proyek hingga metode eksploratif yang melibatkan siswa secara langsung. Dengan semangat inovasi, guru-guru di MI Persis Gandok merancang aktivitas yang tidak hanya meningkatkan pemahaman akademik, tetapi juga menumbuhkan rasa ingin tahu, kemandirian, dan keterampilan berpikir kritis dalam diri
siswa.
Melalui buku ini, pembaca diajak untuk mengeksplorasi bagaimana pendidikan dapat dikemas dengan cara yang lebih dinamis dan inspiratif. Berbagai contoh praktik baik yang disajikan diharapkan dapat menjadi referensi bagi pendidik, orang tua, dan pemerhati pendidikan dalam menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan. Dengan mengutamakan kreativitas dalam proses pembelajaran, MI Persis Gandok membuktikan bahwa sekolah bukan hanya tempat untuk memperoleh ilmu, tetapi juga ruang untuk menumbuhkan karakter dan kecintaan terhadap belajar sepanjang hayat.
Bab
-
PENGANTAR PENULIS
-
DAFTAR ISI
-
BAB 1 KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, BERMAKNA, DAN MENYENANGKAN
-
BAB 2 FILOSOFI PEMBELAJARAN DI MI PERSIS GANDOK
-
BAB 3 STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF DI MI PERSIS GANDOK
-
BAB 4 MEMBANGUN LINGKUNGAN PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN
-
BAB 5 EVALUASI PEMBELAJARAN AKTIF, BERMAKNA, DAN MENYENANGKAN
-
BAB 6 BEST PRACTICES PEMBELAJARAN DI MI PERSIS GANDOK
-
PENUTUP
-
DAFTAR PUSTAKA
-
PROFIL PENULIS
Downloads
Referensi
Arifin, Z. (2014). Strategi Pembelajaran dalam Kurikulum Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 115-118
Ausubel, D. P. (1968). Educational psychology: A cognitive view. Holt, Rinehart & Winston.
Anderson, R. E., & Dexter, S. (2005). School technology leadership: An empirical investigation of prevalence and effect. Educational Administration Quarterly, 41(1), 49–82.
https://doi.org/10.1177/0013161X04269517
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (Eds.). (2001). A taxonomy for learning, teaching, and assessing: A revision of Bloom's taxonomy of educational objectives. Longman.
Bruner, J. S. (1961). The process of education. Harvard University Press.
Bergmann, J., & Sams, A. (2012). Flip your classroom: Reach every student in every class every day. International Society for Technology in Education.
Biggs, J. (2003). Teaching for quality learning at university (2nd ed.). Open University Press.
Brookhart, S. M. (2010). How to assess higher-order thinking skills in your classroom. ASCD.
ewey, J. (1938). Experience and education. Kappa Delta Pi.
Csikszentmihalyi, M. (1990). Flow: The psychology of optimal experience. Harper & Row.
Djamarah, S. B., & Zain, A. (2013). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 94-96
Freeman, S., Eddy, S. L., McDonough, M., Smith, M. K., & Dirks, C. (2014). Active learning increases student performance in science, engineering, and
Johnson, D. W., & Johnson, R. T. (1989). Cooperation and competition: Theory and research. Interaction Book Company.
Kurniawan, D. (2015). Metode Pembelajaran Inovatif: Teknik dan Implementasi. Bandung: Alfabeta. Hal. 68-71
Nur, M. (2017). Pembelajaran Aktif dan Kreatif untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa. Yogyakarta: Andi. Hal. 45-47
Piaget, J. (1973). To understand is to invent: The future of education. Viking Press.
Prensky, M. (2010). Teaching digital natives: Partnering for real learning. Corwin Press.
Sanjaya, W. (2015). Perencanaan dan Strategi Pembelajaran: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Kencana. Hal. 122-126
Slavin, R. E. (1995). Cooperative learning: Theory, research, and practice. Prentice Hall.
mathematics. Proceedings of the National Academy of Sciences, 111(23), 8410-8415.
Thomas, J. W. (2000). A review of research on project-based learning. The Autodesk Foundation.
UNESCO. (2019). Literacy for a human-centered recovery: Narrowing the digital divide. UNESCO Institute for Lifelong Learning.
